Home » , » Sistem Informasi Pemesanan Barang Dagang Dengan Menerapkan EOQ (Economic Order Quantity)

Sistem Informasi Pemesanan Barang Dagang Dengan Menerapkan EOQ (Economic Order Quantity)

Written By Mesran on Monday, 23 December 2013 | 13:19

Sistem Informasi Pemesanan Barang Dagang Dengan Menerapkan EOQ (Economic Order Quantity)







Latar Belakang

Komputer merupakan alat yang sangat popular sekarang ini dalam menyelesaikan masalah yang dipakai dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Masalah bagaimana mengelola data termasuk dalam berbagai sistem seperti salah satunya yaitu sistem pemesanan barang. Masalah bagaimana melakukan pemesanan barang dengan menyesuaikan stok yang ada.

Pemesanan  adalah  suatu  aktivitas  yang dilakukan oleh konsumen sebelum membeli. Untuk mewujudkan kepuasan, maka perusahaan harus mempunyai sebuah sistem pemesanan barang dagangan yang baik, sehingga pengiriman dapat dilakukan tepat waktu. Masalah persediaan merupakan permasalahan yang selalu dihadapi para pengambil keputusan dalam bidang persediaan. Persediaan dibutuhkan karena pada dasarnya pola permintaan tidak beraturan. Persediaan dilakukan untuk menjamin adanya kepastian bahwa pada saat dibutuhkan barang-barang tersebut tersedia. Salah satu masalah dalam persediaan adalah kesulitan dalam menentukan besarnya jumlah persediaan yang harus disediakan dalam memenuhi jumlah permintaan.

Sering sekali terjadi dimana suatu perusahaan mempunyai jumlah persediaan terlalu sedikit dibanding dengan permintaan konsumen. Keadaan ini dapat menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk memenuhi jumlah permintaan.

Selain itu hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, pemasok, serta pihak-pihak yang terkait lainnya, dan bisa saja konsumen akan beralih ke produk sejenis dari perusahaan lain, sehingga dapat mengurangi kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba. Sebaliknya, jika persediaan terlalu besar dan tidak sebanding dengan jumlah permintaan, maka perusahaan akan mengalami kerugian akibat pertambahan biaya penyimpanan barang di gudang yang tidak teratur, bunga yang tertanam dalam persediaan, pajak, asuransi, biaya penyusutan, penurunan harga, dan kerusakan.

Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu kebijakan perencanaan pengadaan barang yang baik dalam menentukan tingkat persediaan yang harus disediakan, baik dalam waktu pemesanan ulang maupun jumlah yang dipesan. Hal ini diperlukan untuk menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Dengan diketahuinya besar persediaan yang harus disediakan setiap periodenya, maka persediaan akan berkurang atau dihabiskan pada tingkat tertentu, sehingga pemesanan barang kembali akan dilakukan tepat pada saat tingkat persediaan mencapai titik nol. Dengan demikian biaya-biaya yang dikeluarkan ketika terjadi kekurangan persediaan, maupun biaya-biaya yang dikeluarkan ketika persediaan melimpah dapat diminimalisir, sehingga persediaan dapat memenuhi setiap permintaan dan dengan biaya minimum.

Setiap bentuk perusahaan mempunyai  tujuan yang harus dicapai oleh semua pihak yang ada di dalam perusahaan. Proses penetapan tujuan membutuhkan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar yang relatif besar di neraca dan sebagian aktivitas utama perusahaan berhubungan dengan persediaan. Pemesanan untuk persediaan barang dagangan yang terlalu besar hanya merupakan pemborosan dalam bentuk biaya dana yang tertanam dalam persediaan. Disamping adanya kemungkinan resiko kerusakan juga mengakibatkan bertambahnya biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan digudang, turunnya kualitas barang dan keusangan. Sebaliknya, pemesanan yang relatif kecil dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk tidak terpenuhinya kebutuhan pelanggan, sehingga pelanggan tidak akan percaya pada perusahaan. Keadaan ini dapat menyebabkan pelanggan akan beralih ke perusahaan lain yang melakukan kegiatan sejenis.

PD. XXX  adalah Perusahaan  dagang  yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian  barang  dagang,  kemudian  untuk dijual  kembali  tanpa mengubah bentuknya atau juga dapat  dikatakan sebagai distributor. Adapun  item-item yang didistribusikan pada perusahaan ini berupa tepung bakso.  Salah satu hal menarik dari pencapaian kinerja penjualan pada perusahaan ini adalah jenis itemnya yaitu tepung bakso, dimana perkembangan penjualan bakso ini sudah banyak digemari oleh para konsumen, yang pada akhirnya membawa keuntungan bagi para distributor tersebut. Masalah yang sering timbul pada perusahaan ini adalah terjadinya stockout (kehabisan persediaan)  sehingga menimbulkan kekecewaan konsumen atau pelanggan, dikarenakan keseluruhan  sistem yang digunakan pada PD. XXX masih dilakukan secara manual, sehingga tidak efektif bagi pihak manajemen dalam melakukan pemesanan.  Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi,  penulis mencoba untuk membuat sistem pemesanan barang dagang dengan menerapkan  EOQ  (Economic Order Quantity) yang bertujuan untuk menentukan seberapa besar persediaan barang dagangan  yang akan dipesan dan kapan waktu pemesanan akan dilakukan sehingga dapat mengoptimalkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan.

Silahkan download dokumen tugas akhir Sistem Informasi Pemesanan Barang Dagang Dengan Menerapkan EOQ (Economic Order Quantity) dan program visual basic : Sistem Informasi Pemesanan Barang Dagang Dengan Menerapkan EOQ (Economic Order Quantity).

Untuk Pass nya : TANGGALBULANTAHUN


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih apabila sudah memberikan komentar yang baik dan sopan :)